Thursday 29 August 2013

Ilmu Rukun Bai'ah (Amal & Tajarrud)


ARKANUL BAI’AH AMAL DAN TAJARRUD


Sepertimana yang kita ketahui As-Syahid Hassan Al-Banna telah meletakkan sepuluh rukun bai’ah yang mana kesemua rukun bai’ah ini disimpulkan oleh As-Syahid melalui sirah Nabi S.A.W .Jika disingkap kembali sejarah kegemilangan Islam di zaman Nabi S.A.W ,kita dapat menghayati bagaimana Nabi S.A.W dan para sahabatnya memperaktikkan sepuluh perkara yang penting ini.Di sana mereka pernah jatuh dan rebah serta menang dan kalah ,tetapi mereka tetap teguh dengan perjuangan dan sentiasa yakin dengan pertolongan Allah dan jua kemenanganNya.

Firman Allah yang bermaksud:
“Sesunguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong agamaNya,sesngguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa”
Surah Al-Hajj: 40

Di antara sepuluh Arkanul bai’ah yang tetapkan oleh As-syahid adalah : Faham,amal,ikhlas.jihad,pengorbanan,taat,teguh,tajarrud,ukhuwah dan thiqah.


AMAL

Firman Allah yang bermaksud:
“ Bekerjalah kamu,maka Allah an rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata,lalu diberikan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
At-Taubah: 105

Ayat ini menujukkan bahawa setiap amlam yang dikerjakan di dunia ini akan diperhitungkan oleh Allah terhadap hamba-hambNya di hari kiamat nanti. Nabi S.A.W pernah bersabda di dalam yang sahih, “Sesungguhya setiap amalan itu dengan niat dan sesungguhnya bagi seseorang itu dengan apa yang diniatkan”. Maka kita sebagai seorang mukmin lagi mujahid sentiasalah kita menitik beratkan soal niat ini.Niat adalah permulaan bagi sesuatu maqasid( tujuan)

Persediaan amal yang perlu ada bagi setiap individu pejuang:

Pertama:
Hendaklah dia memperbaiki dirinya supaya menjadi seorang mukmin yang kuat dari segala aspek kehidupan.
Mempunyai kesihatan yang baik dan tubuh yang kuat.
Akhlaq yang mantap
Pemikiran yang intelek
Mampu bekerja dan berusaha
Aqidah yang betul
Ibadah yang sahih
Sentiasa bermujahadah terhadad dirinya
Memelihara jiwanya
Prihatin terhadap masanya dan bersistematik
Memberi manfaat kepada orang lain



Kedua:
Pembentukkan rumahtangga yang muslim
Membimbing ahli keluarga supaya memahami Islam dan perjuangan
Memelihara adab-adab Islam dalam kehidupan rumahtangga
Bijak memilih bakal isteri atau suami

Wednesday 21 August 2013

Tugas Mujahid Muslim -33 tugasnya


  1. Bacalah Alqur’an setiap hari. Usahakan tamat (khatam) dalam satu bulan.
  2. Telitilah tilawah (bacaan) dan terjemahannya dengan seksama diwaktu waktu luang. Pelajarilah kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Hafalkan minimal 40 hadits, dan pahamilah pengetahuan tentang prinsip-prinsip aqidah serta hukum islam.
  3. Jagalah kesehatan badan, selalu check up dan obati segera penyakit yang timbul. Berlatihlah bela diri dan jauhi semua penyebab kelemahan badan.
  4. Kurangi minum kopi, teh, dan minuman perangsang lainnya serta jangan sekali-kali merokok.
  5. Jaga kerapihan dan kebersihan diri, pakaian, makanan, rumah dan tempat bekerja.
  6. Jujurlah selalu dan jangan sekali-kali berdusta.
  7. Tepatilah setiap janji dan jangan melanggarnya.
  8. Jadilah pemberani dan tabah. katakan kebenaran walaupun kamu sendiri membencinya. Jagalah rahasia, akui kesalahan secara kesatria dan kendalikan diri sewaktu marah.
  9. Selalu serius dan penuh keyakinan, namun tetaplah tersenyum dan berkelakar yang wajar.
  10. Hidupkan sifat malu, lembut perasaan dan sensitif kepada keburukan dan hiduplah sederhana sesuai dengan kemampuan. Bersikaplah tawadhu’ tetapi tanpa menghinakan diri.
  11. Berlaku adillah dalam memutuskan segala sesuatu, tidak terbakar oleh kemarahan dan tidak terbujuk oleh rayuan dan kenikmatan. Janganlah dendam menghalangi berterima kasih. Katakan yang benar walaupun pahit, biarpun mengenai dirimu sendiri atau orang-orang yang akrab denganmu.
  12. Libatkanlah dirimu secara aktif dan penuh gairah. dalam kegiatan2 sosial. Kamu harus merasa bahagia setiap kali dapat berbuat untuk orang lain. Kunjungilah yang sakit, tolonglah yang membutuhkan, bantulah yang lemah, ringankanlah penderitaan orang walaupun hanya dengan secercah senyum dan kata-kata yang menghibur.
  13. Jadilah pema’af, kasihanilah sesama manusia dan sayangilah binatang. Berlaku baik kepada setiap orang, sayang kepada yang muda dan hormat kepada yang tua. Luangkanlah tempat bagi saudara2 mu di tempat-tempat pertemuan, jangan gaduh, mintalah izin ketika masuk rumah dan ketika mau keluar rumah.
  14. Giatlah membaca dan menulis. Milikilah perpustakaan pribadi walaupun kecil. Perbanyaklah menelaah tulisan saudaramu. Selamilah dalam2 ilmu keahlian kejuruanmu, disamping itu tambahlah pengetahuanmu dengan ilmu islam, sehingga dapat memecahkan persoalan yang timbul sehari-hari.
  15. Berusahalah untuk bekerja walaupun engkau seorang kaya. Dan dahulukanlah pekerjaan yang bebas(wiraswasta) walaupun penghasilannya kecil. Dan hendaklah engkau menyukai pekerjaan itu walaupun engkau mempunyai bakat- bakat ilmiah yang lain. Ingat nabi-mu pun berdagang disela-sela kesibukannya.
  16. Janganlah terlalu tamak kedudukan (pekerjaan) dipemerintahan. Dan yakinkan bahwa itu pintu rizki yang paling sempit. tetapi jangan engkau tolak jika ada kesempatan untuk itu. Dan jangan engkau tinggalkan masalah2 itu kecuali bertentangan dengan maslahat2 dakwah.
  17. Kerjakanlah tugas-tugasmu sesempurnah mungkin, jauhi kecurangan dan mencuri (korupsi) besar atau kecil. Taati jadwal dan jangan terlambat masuk kantor/tempat.
  18. Tuntutlah hak-hakmu dengan gigih dan sopan, dilain pihak tunaikan hak-hak orang lain tanpa mengurangi atau memotongnya.
  19. Hindari segala macam bentuk perjudian, betapapun menarik hadiahnya dan jauhilah cara-cara manarik keuntungan yang menyimpang (haram) walaupun cepat hasilnya (labanya)
  20. Hindarilah praktek-praktek riba didalam transaksi-transaksimu. Sucikanlah langkah2 mu dari sentuhan riba.
  21. Bantulah badan-badan dan lembaga-lembaga islam, usahakanlah agar uang mu jatuh kepada saudara-saudaramu, berbelanjalah kepada orang-orang Islam. Dahulukanlah mereka dalam setiap bisnis dan urusan dari pada orang lain. Utamakanlah memakai barang hasil bumi dari negeri-negeri Islam. Bantulah dakwa dengan sebagian hartamu.
  22. Bayarlah zakat, betapapun sedikit penghasilanmu, dengan penuh kesadaran bahwa hak fakir-miskin yang terselip dihartamu. Karena sesunggunya banyak saudara2 mu yang takut atau malu untuk meminta sementara mereka sangat membutuhkan.
  23. Sisihkanlah sebagian dari hartamu (penghasilanmu) buat pengeluaran yang tak terduga betapapun kecilnya penghasilanmu, jangan bermewah-mewahan atau berlebih-lebihan.
  24. Usahakanlah menghidupkan kembali tradisi-tardisi Islam yang saat ini ditinggalkan seperti: kata2 ucapan selamat, salam, bahasa, kalender Islam, pakaian, perabot rumah tangga. Penetapan saat2 kerja dan istirahat, makan, dan minum, saat berangkat dan tiba, ucapan2 waktu gembira dan sedih. Kembalilah semuanya kepada contoh Nabi SAW, dan tinggalkanlah semuanya kepada contoh2 dari yang lain.
  25. Putuskanlah hubunganmu dengan pengadilan2 yang tidak Islami. Tinggalkanlah organisasi dan lembaga-lembaga, sekolah-sekolah, surat kabar-surat kabar yang memusuhi ideologi Islam.
  26. Berusahalah sekuat tenaga untuk merasa diawasi ALLAH. Ingatlah akhirat dan persiapkan dirimu untuk menghadapinya. Berjalanlah menuju ridha ALLAH dengan penuh semangat. Dekatkan dirimu kepada ALLAH dengan ibadah sunah seperti qiyamul lail, shaum sunah minimal tiga hari tiap bulan. Perbanyaklah zikir dengan hati dan lisan. Berdo’alah dengan do’a yang masyur dari Nabi SAW.
  27. Sempurnakanlah kemurnian dan kebersihan pribadimu, usahakanlah selalu dalam keadaan suci (berwudhu) senantiasa.
  28. Sempurnakanlah shalatmu dan usahakanlah tepat pada waktunya. Berusahalah sekuat tenaga shalat berjama’ah sesering mungkin di masjid.
  29. Sempurnakanlah puasa di bulan Ramadhan dan pergilah menunaikan ibadah haji di Ka’bah Baitullah bila mampu. Bila tidak mampu jadikanlah haji sebagai cita2 hidupmu dan bekerja keraslah untuk mencapainya.
  30. Pupuklah selalu semangat jihad dan gandrung untuk mati syahid dijalan ALLAH serta bersiap-siaplah untuk itu.
  31. Sering-seringlah beristighfar dan bertaubat minta ampunan ALLAH SWT atas dosa-dosamu. Usahakanlah menghindari dosa-dosa kecil apalagi dosa-dosa besar. Sediakan waktu sesaat setiap malam sebelum tidur untuk muhasabah(mawas diri) atas perbuatan2 baik dan burukmu sehari tadi. Peliharalah waktumu, sebab ia adalah kehidupanmu.
  32. Berjuanglah menundukkan hawa nafsu, kendalikan emosi, salurkanlah dorongan (nafsu) seksual pada jalan yang halal (nikah).
  33. Sama sekali jauhilah segala jenis minuman keras dan benda-benda yang memabukkan lainnya.:)
  34. sebarkan dakwah:)

Wednesday 14 August 2013

Tanda taubat diterima



Setiap orang dianjurkan bertaubat sebagaimana firman Allah dalam surah an-Nur, ayat 31, maksudnya: “...dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang yang beriman supaya kamu berjaya.”
Syarat bertaubat, seseorang itu dikehendaki memohon keampunan, berhenti daripada melakukan dosa, menyesali perbuatan maksiat, berjanji tidak akan mengulanginya lagi, meminta maaf kepada pihak berkaitan serta memperbanyakkan amal soleh. 
Taubat seorang yang ikhlas akan diterima Allah seperti diterangkan dalam hadis riwayat Ibnu Majah daripada Abu Hurairah RA, Nabi bersabda: “Jika kamu berbuat kesalahan sehingga sampai ke langit, kemudian kamu menyesal, nescaya Allah akan menerima taubatmu.” 

Mengikut ahli bijak pandai, tanda diterima taubat itu ada enam, iaitu:

  • Beranggapan dirinya tidak terjaga daripada melakukan dosa.

  • Hatinya jauh daripada kegembiraan dan kesedihan selalu dekat dengan hatinya. Maksudnya dia selalu bersusah hati apabila memikirkan nasibnya di akhirat kelak dan kerana itu dia tidak terpedaya dengan kesenangan dunia. 

  • Mendekati orang yang baik dan menjauhi orang jahat (buruk perangai) kerana takut jatuh ke dalam maksiat. 

  • Berasakan rezeki dari Allah sangat banyak (dan selalu mensyukurinya). 

    Seterusnya dia mengambil sebahagian daripadanya sekadar untuk memenuhi keperluan hajat hidupnya. 

    Pada masa sama dia berasa amal solehnya masih sedikit sehingga berusaha menambahnya dari semasa ke semasa. 

  • Hatinya selalu sibuk dengan pelbagai kewajipan dari Allah, namun tidak pernah khuatir dan berkecil hati mengenai rezeki yang diterima kerana dia yakin semuanya sudah dijamin Allah SWT. 

  • Sentiasa memelihara dan menjaga lisan serta menyesal selepas melakukan maksiat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW, maksudnya: “Amal yang paling dicintai Allah adalah menjaga lidah.” (Riwayat al-Baihaqi) 

    Dalam hadis lain diriwayatkan Ibnu Nashr, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling banyak dosanya pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak memperkatakan hal yang tidak berguna.”
  • Sunday 4 August 2013

    BAGAIMANA SENINYA DAKWAH RASULULLAH


    Sabda Rasulullah SAW “Manusia yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat 
    kepada orang lain dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orang-
    orang Islamatau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan hidupnya di dunia
     atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan sesiapa yang menahan kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya nescaya Allah akan memenuhi keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, dan sesiapa yang berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai hajatnya nescaya Allah akan tetapkan kakinya(ketika melalui pada hari Qiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu.” (Hadis Riwayat Ibnu Abi Dunya)
    Perjuangan Islam itu sangat seni. Bukan semua orang nampak, sebab itu umat Islam huru hara di dunia ini. Berani sudah ada, usaha gigih, mana ada umat Islam tak berjuang? Semua gigih berjuang, ramai pula, tapi mana ada kejayaan? Makin hina sebab berjuang tidak ada seni. Sikit-sikit nak tembak orang, hennak mengata orang, itu bukan seni.
    Islam itu halus dan berseni. Contohnya dengan dakwah boleh boleh mengetuk fitrah orang, boleh orang senang hati,tengok sahaja sudah jatuh hati. Itulah watak benda yang seni. Kalau kita berjuang tidak berseni, macam kita dengar orang pukul besi, dengar sahaja tidak larat, fikiran perasaan serabut pasal tidak seni. Berjuang yang tidak seni seperti pukul pahat sana sini, akhirnya sakit jiwa.

    Islam itu seni. Mari kita lihat bagaimana seninya Rasulullah SAW,
    Kisah 1 :
    Satu hari baginda bawa Sayidina Umar. Rasulullah tahu Umar ini siapa. Umar ini berani, jiwa kuat, sebelum masuk Islam sudah pernah bunuh orang.
    Satu hari Baginda mengajak Umar pergi tengah padang pasir, Rasulullah bawa ke satu lembah, wadi. Di situ ada bangkai unta, kuda, kambing, kepala manusia pun ada, tengkorak manusia pun ada.
    Rasulullah kata, “Hai Umar apa kau lihat di sini, ini tempat busuk, bangkai binatang ada, manusia pun ada. Dulu mana ada undang bunuh, tangkap, bicara mana ada, bunuh campak sahaja”.
    Bila Sayidina Umar lihat ada bangkai binatang dan manusia di situ, dia berkata pada Rasulullah,
    “Ini bangkai wahai Rasulullah, campur antara bangkai manusia dan binatang”.
    Rasulullah jawab, “inilah hakikat dunia, orang buru dunia senasib dengan yang kena buru”.
    Ini seni. Mana ada tok guru yang ajar begini, kalau di masjid tok guru sekadar bersyarah, mana ada tok guru bawa murid lihat bangkai dan bersyarah depan bangkai tentang dunia?

    Kisah 2 :
    Berlaku juga di zaman Rasululah, orang-orang badwi yang baru peluk Islam, orang badwi ini tidak faham adab, tidak bertamaddun, walaupun dia masuk Islam tapi banyak lagi yg dia tidak faham. Satu hari dia berada di masjid, dia kencing dalam masjid. Rasulullah ada sahabat-sahabat pun ada. Walaupun badwi itu juga seorang sahabat tapi dia baru dididik.
    Sahabat-sahabat yang lain apabila melihat keadaan itu naik berang juga, sedangkan wahyu belum sempurna, sahabat ikut apa yg turun waktu itu. Banyak yang mereka tidak tahu lagi, sebab itu ada sahabat yang marah, sahabat nak bertindak. Tapi Rasulullah kata, “Tidak apa, biarkan“. Kemudian Rasulullah yang cuci najis, buang, basuh, semua.
    Itukan seni. Rasulullah SAW tidak marah, jadi sahabat-sahabat lain yang menyaksikan perbuatan Rasulullah itu rasa malu. Rasulullah bukan sahaja tidak marah malah tolong basuhkan pula.
    Sahabat-sahabat lain pun terdidik sama dan yang terkencing itu pun turut insaf. Rasulullah tidak marah, dia basuh. Jadi kedua-duanya terdidik. Sahabat menjadi tahu teknik berdakwah, yang terkencing itu insaf.
    Sebenarnya Islam itu seni, kalau tidak seni orang tidakkan boleh ikut.

    Kisah 3 :
    Satu hari Rasulullah bawa duit 2 dirham, baginda ke pasar. Di tengah jalan jumpa budak sedang menangis, rupanya dia adalah hamba pada seorang perempuan. Bila lihat budak itu menangis Rasulullah tanya mengapa.
    Budak itu jawab, “Saya dibekalkan oleh tuan saya duit 2 dirham nak beli sesuatu, tapi duit itu dah hilang, itu yang saya takut. Biasanya kalau saya salah kena pukullah”.
    Bila mendengarnya Rasulullah pun terus bagi duit pada budak itu. Setelah selesai membeli belah budak itupun balik, di tepi jalan Rasulullah jumpa lagi budak itu menangis lagi.
    Lalu Rasullah bertanya, “Mengapa menangis? Bukankah saya sudah beri duit?”
    Budak itu menjawab, “Tadi saya menangis kerana hilang duit, yang menangis kali ini kerana saya terlewat nak balik, biasanya kena marahlah”.
    Lalu Rasullah berkata, “Kalau begitu tak apalah, saya hantar”.
    Lalu Rasulullah pun hantarlah. Bila tuan dia tengok Rasulullah, dia pun malulah hendak marah pada hambanya.
    Itulah contoh seni di dalam berdakwah yang dibawa panduan oleh Rasulullah SAW.

    LinkWithin

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...